​Melatih Kemandirian Pada Anak

Ketika bersepeda anak akan semakin mandiri dan dapat meningkatkan percaya diri

Manfaat bermain sepeda anak salah satunya untuk melatih kemandirian anak. Bermain sepeda bisa meningkatkan rasa percaya diri anak, karena mulai saat itu anak sudah keluar rumah secara mandiri.

Mereka akan menjadi sadar dengan tubuh dan lingkungannya, serta merasa lebih bertanggung jawab. Dengan demikian, anak akan terbantu dalam mengenal dunia yang ada di sekitarnya dan mempersiapkan anak Anda agar terbiasa dengan kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya.

Kemandirian dan kepercayaan diri anak juga bisa membantu mereka untuk merasa nyaman ketika ada di luar rumah, tanpa masuk ke dalam zona ketakutan atau ketidakberdayaan. Mereka akan belajar untuk menjelajah lingkungan sekitar dengan mandiri tanpa bergantung dengan orang lain.

Ia hanya tinggal mengayuh sepedanya untuk menuju tempat yang membuatnya penasaran dan ingin melihatnya. Namun, Anda juga tetap harus mengawasi anak ketika bersepeda, agar mereka tidak pergi ke tempat yang berbahaya.

Berbeda dengan saat Anda menemani anak bermain atau bersenang-senang, hal tersebut bisa menumbuhkan ikatan dalam keluarga. Anak Anda cenderung lebih menikmati wahana mereka dan membuat kenangan indah, sehingga mereka merasa lebih positif dan bahagia.

Manfaat dasar ketika anak bersepeda adalah mengetahu cara mengayuh sepeda

Tahukah Anda ternyata manfaat bermain sepeda anak bisa mempengaruhi tumbuh kembang anak dan membantu Ia untuk berlatih mengayuh sepeda dengan baik? Nah, manfaat bermain sepeda ini sangat berdampak baik untuk anak usia empat sampai enam tahun.

Pada usia ini anak sangat dianjurkan untuk memperbanyak gerak, tentu saja agar persendian anak bisa bekerja dengan lebih baik saat mereka dewasa.

Sama halnya ketika anak berenang, bermain bola, ataupun berlari. Saat anak mengayuh sepeda, mereka akan mempelajari bagaimana caranya agar sepeda bisa berjalan dan akhirnya melaju dengan kecepatan yang diinginkan.

Namun, Anda tetap harus memperhatikan kecepatan anak saat mengayuh sepeda agar terhindar dari bahaya.

Mengayuh sepeda juga bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, apalagi jika anak Anda belum bisa mengendarai sepeda sama sekali. Memberinya apresiasi saat anak bisa mengayuh sepeda dengan baik, tentu saja akan membuatnya merasa mendapatkan penghargaan.

Begitu juga anak, ia akan merasa harus berusaha dengan lebih baik lagi keesokan harinya. Keyakinan dan kepercayaan diri anak akan tertanam dengan baik ketika mereka belajar mengayuh sepeda.

Dua sisi sikap Jepang saat perang

Sudah lumrah ketika berbicara pengorbanan, selalu disertai nilai kehormatan yang berujung pada sikap patriotisme-nasionalisme kala negara tersebut dilanda perang. Jepang menaruh rasa hormat sebagai mereka yang telah berkorban lewat Kamikaze. Kehormatan adalah sakral bagi tradisi mereka. Mulai dari pesawat bom bunuh diri ala Kamikaze hingga tank bom bunuh diri bagi kalangan infanteri di darat, adalah hal yang bisa dibenarkan kapanpun oleh pihak Jepang saat peperangan.

Jepang akan melakukan hal apapun demi memenangkan peperangan lewat cara apapun. Hal ini tergambar lewat aksi unit 731 dan kekejaman yang dilakukan di daratan Cina demi upaya memenangkan para populasi pemberontak. Jepang memiliki kisah uniknya sendiri bila berbicara dunia peperangan, dimana rasa nasionalisme dan kehormatan mereka menjadi hal terpenting dengan rela mengisolasi diri mereka dari pengaruh invasi negara-negara luar. Terutama berbicara kultur dan budaya Jepang itu sendiri.

The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)

Halodoc, Jakarta - Khawatir melihat anak terlalu asyik bermain game online? Orangtua sebaiknya tidak khawatir berlebihan selagi mereka masih bisa membatasinya dan tidak mengganggu belajarnya di sekolah. Bukan hanya itu, beberapa permainan juga mungkin meningkatkan koordinasi tangan-mata anak-anak dan keterampilan memecahkan masalah. Meski beberapa penelitian telah membuktikan bahwa bermain game online bisa membuat mereka jadi lebih agresif.

Lantas, seperti apakah peran yang harus dimainkan orangtua terkait game online yang digemari anak? Adakah pelajaran moral yang bisa diberikan dari game online, atau apakah lebih banyak efek negatifnya ketimbang manfaat? Mari simak ulasannya berikut!

Baca juga: Kecanduan Game Merupakan Gangguan Mental

Memiliki kemandirian dan kontrol pribadi

Gaya bermain yang dilakukan setiap anak mungkin akan berbeda-beda, sehingga hal ini akan sedikit banyak menentukan cara anak dalam berinteraksi dan berperilaku sehari-hari. Sama halnya apabila orangtua menyadari bahwa anak-anaknya ternyata lebih senang bermain sendiri, sehingga hal ini menjadi penanda dari kemandirian yang dimilikinya.

Bermain sendiri memang akan memberi anak-anak kesempatan untuk mengendalikan situasi secara penuh. Selain itu, anak juga bisa lebih mandiri dalam menentukan permainan, aturan, tempo, hingga kontrol pribadi yang dimiliki dalam bermain. Hal inilah yang secara otomatis akan meningkatkan kemandirian dan kontrol anak terhadap dirinya sendiri.

Pengawasan Orangtua Saat Anak Bermain Game Online

Seperti banyak aspek dalam membesarkan anak, pendekatan yang paling sehat saat anak bermain game online adalah moderasi. Untuk anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 18 tahun, para ahli merekomendasikan agar orang tua membatasi waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media apa pun. Ini termasuk bermain video game di konsol, tablet, maupun smartphone.

Menggunakan media tidak boleh mengganggu waktu tidur atau membuat anak jadi jarang bergerak. Jadi, pertimbangkan untuk menetapkan batasan agar game online tidak mengganggu pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah tangga, dan aktivitas fisik yang dibutuhkan anak setiap hari.

Selain itu, pengawasan orangtua saat anak bermain game online juga bisa dilakukan dengan turut serat bermain game tersebut dengan anak. Ini adalah langkah nyata untuk melindungi dan membimbing anak dengan lebih baik di media online. Banyak orang tua prihatin dengan apa yang dilakukan anak-anak mereka saat bermain game online, tetapi tidak semua tahu persis apa yang mereka lakukan saat bermain game. Untuk mengajarkan perilaku yang benar, orangtua perlu mengetahui apa arti game online, dan ini mungkin memerlukan partisipasi mereka di dunia tersebut.

Tidak seperti aplikasi yang dimainkan di perangkat seluler, game online juga melibatkan banyak interaksi dengan pemain lain. Ini dapat membantu mengembangkan keterampilan kerja tim dan pemecahan masalah, karena banyak permainan menawarkan tantangan yang hanya dapat ditaklukkan melalui bantuan orang lain.

Terlebih menurut sebuah penelitian yang dikutip dari Internet Matters, 55 persen orangtua khawatir tentang orang asing di internet, dan lebih dari sepertiga tidak yakin dengan siapa anak-anak mereka bermain online. Untuk menyelesaikan masalah ini, maka rasanya perlu bagi orangtua untuk bermain game online dengan anak-anak mereka alih-alih hanya mencari-cari di Google.

Mendalami dunia game dapat memberi orangtua pandangan yang lebih berbeda tentang apa yang dilakukan anak-anak mereka di internet. Orangtua yang secara teratur terlibat dengan aktivitas online anak-anak mereka cenderung mengetahui cara membimbing anak-anak mereka melalui masalah yang dihadapi saat online.

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Ketika Pergoki Anak Melihat Konten Dewasa

Lebih merasa aman saat bermain sendiri

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Setiap orangtua pasti paham betul bahwa anak-anak biasanya akan selalu terlibat dalam pertengkaran kecil saat bermain dengan teman sebayanya. Sebetulnya hal tersebut bukan menjadi masalah selama orangtua bisa sigap dalam membantu anak agar bisa segera berbaikan dan tidak lagi bertengkar, sehingga bisa main kembali dengan riang.

Sayangnya ada beberapa anak yang pada dasarnya memang sudah merasa lebih aman dan nyaman apabila bermain sendiri, sebab anak memiliki ruang untuk merenung dan memahami perasaannya sendiri. Selain itu, pemrosesan emosi yang dimiliki anak juga cenderung berbeda-beda, sehingga membuat anak lebih memilih untuk bermain sendiri saja dibandingkan bergabung dengan teman sebayanya.

​Belajar Menyeimbangkan Tubuh

Bersepeda dapat meningkatkan kesetabilan anak saat di atas sepeda

Manfaat bermain sepeda anak yang pertama adalah melatih keseimbangan tubuh. Belajar mengendarai sepeda membutuhkan kesembangan tubuh agar tidak terjatuh. Pada awalnya, anak pasti akan merasa kesulitan untuk belajar menyeimbangkan tubuh mereka.

Tapi jika dilakukan secara terus menerus, anak Anda akan mulai terbiasa melakukannya. Menjaga keseimbangan penting untuk anak kuasai, agar mereka tidak mudah terjatuh saat berjalan, berlari, melompat, memanjat, dan berbagai aktivitas lainnya.

Anak-anak berada pada usia yang sangat gemar bermain dengan berbagai objek atau pun bersama orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal inilah yang membuat anak jadi memiliki daya imajinasi yang tinggi, serta memiliki kepribadian yang cenderung aktif dalam berativitas sehari-hari.

Mungkin tidak semua anak cocok untuk bermain dengan orang-orang yang ada di sekitar, sebab merasa risih atau pun tidak nyaman dan lebih memilih untuk bermain sendiri saja. Sebetulnya anak senang bermain sendiri bisa diakibatkan karena beberapa alasan berikut ini, sehingga orangtua mungkin perlu mengetahuinya.

Karakter anak yang memang introvert

Setiap anak mungkin memang memiliki kepribadian yang berbeda-beda dan hal ini sebetulnya merupakan sesuatu yang sangat wajar. Orangtua juga tidak bisa memaksakan anaknya untuk memiliki karakter tertentu karena hal tersebut merupakan bawaan sejak awal, entah itu mungkin memiliki kepribadian yang introvert atau justru ekstrovert.

Jika orangtua menemukan bahwa anak-anaknya lebih senang bermain sendiri, maka bisa dipastikan bahwa sang anak memiliki kepribadian introvert. Interaksi sosial yang terlalu intens ternyata dapat menguras energi yang mereka miliki, sehingga akan lebih nyaman dan aman untuk bermain sendiri.

Sering tidak cocok dengan teman sebaya

Interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap orang memang pada dasarnya sudah dimulai sejak kecil, bahkan pada saat masih anak-anak sekali pun. Hal inilah yang tentu saja akan menentukan cara anak dalam berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan termasuk dengan teman sebayanya sendiri.

Jika orangtua melihat bahwa anak-anaknya lebih senang bermain sendiri, maka bisa jadi memang anaknya tidak cocok dengan teman-teman sebayanya. Mungkin orangtua perlu mengevaluasi karakter anak atau pun teman-teman anak agar bisa mengetahui penyebab dari kebiasaan bermain sendirian yang dilakukan anak.

Memahami alasan-alasan di atas akan membantu orangtua dalam menghargai pilihan anak senang bermain sendiri. Meski begitu, orangtua juga bisa mulai memperkenalkan anak dengan dunia sosial sedikit demi sedikit agar tak benar-benar mengisolasi dirinya. Jadilah sosok terdekat yang dapat memahami perasaan anak!

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Anak Bermain di Rumah, Jangan Lalai!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Ada banyak ragam aktivitas bermanfaat yang bisa dilakukan si kecil, terutama untuk perkembangan tumbuh kembangnya. Salah satu bentuk kegiatan adalah dengan mengajak si kecil bermain sepeda, selain menyenangkan aktivitas bersepeda juga memiliki banyak manfaat.

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh anak adalah sebagai berikut:

​Belajar Melatih Konsentrasi

Dengan bersepeda anak menjadi fokus dan tetap berkonsentrasi agar ia tidak terjatuh

Ketika anak Anda aktif bersepeda, selain belajar menyeimbangkan tubuh. Secara tidak langsung si kecil sedang belajar melatih konsentrasi. Karena bermain sepeda mengharuskan si kecil untuk selalu menjaga fokus dan tetap berkonsentrasi agar ia tidak jatuh.

Ketika ia bermain sepeda, ia juga harus belajar menghindari segala hal yang menghalangi ketika bersepeda, baik itu tembok dan lainnya sehingga harus segera berbalik atau berhenti. Hal ini yang membuat konsentrasinya terus dilatih sambil bermain.