Musim Dingin & Semi Ancam Populasi Kupu-Kupu

https://techno.okezone.com/read/2017/04/14/56/1667847/musim-dingin-semi-ancam-populasi-kupu-kupu

LONDON – Para ahli mengatakan bahwa musim dingin dan musim semi dapat mengancam populasi kupu-kupu. Tiga spesies kupu-kupu seperti the red admiral, clouded yellow, dan painted lady termasuk sebagai binatang yang rentan terhadap cuaca ekstrem di eropa.

Hal ini karena dua musim itu, dapat meningkatkan penyakit, predasi dan gangguan prilaku musim dingin terlalu dini serta dibunuh ketika cuaca kembali dingin.

Hal tersebut dapat membatasi kemampuan kupu-kupu terbang, yang berarti mereka tidak dapat berkembang biak serta bertelur.

“Mereka sangat sensitif terhadap cuaca dan perubahan lingkungan. Jadi mereka bisa merespon dengan cepat konservasi positif," kata Profesor Tom Brereton, kepala pemantauan di Butterfly Conservation dikutp dari The Guardian, Jumat (14/4/2017).

Populasi kupu-kupu selama satu tahun menurun sebanyak 70 persen di Inggris dan terancam punah. Menurut badan konservasi di wilayah tersebut, antara 2015 dan 2016 adalah catatan buruk bagi serangga.

Status kupu-kupu Inggris telah mengalami penurunan jangka panjang, sejak UKBMS dimulai pada 1976, dengan sekira 60 persen dari spesies.

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan

dan nantikan kejutan menarik lainnya

bagaimana mengatribusikan

membuat konten membutuhkan banyak waktu dan usaha, tetapi yang kami butuhkan dari Anda adalah tautan atribusi, pilih media yang akan Anda gunakan untuk sumber daya

masukkan baris atribusi di dekat tempat Anda menggunakan sumber daya. jika tidak memungkinkan, letakkan di bagian kredit.

misalnya: “gambar: pikbest.com”. sampul ini telah dirancang menggunakan sumber daya dari pikbest.com

GO PREMIUM and get access to over 1,743,900 designs with no attribution.

masuk untuk menikmati unduhan gratis setiap hari

Upgrade to our Premium Plan for unlimited downloads.

You've unlocked Today's Free Downloads. Check it out in your account and make sure to use it

Tambahkan pintasan ke desktop Anda. Kembali ke Pikbest dengan mudah!

Kupu-kupu atau rama-rama merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Kupu-kupu memiliki tubuh ramping, sayap lebar berwarna-warni, dan antena berbentuk tongkat[1]

Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif waktu malam (nokturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (Van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).

Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia.

Banyak yang percaya bahwa kupu-kupu memiliki umur yang sangat singkat. Sebenarnya, kupu-kupu dewasa mampu hidup selama seminggu maupun hampir setahun tergantung pada spesiesnya. Kebanyakan spesies melalui tingkat larva yang agak lama, dan ada yang mampu menjadi dorman ketika dalam tingkat pupa atau telur agar dapat mengarungi musim dingin.[2]

Kupu-kupu bisa bertelur sekali atau banyak kali setiap tahun. Jumlah keturunan setahun berbeda pada pengaruh iklim, yang mana kupu-kupu yang tinggal di daerah tropis mampu bertelur lebih dari sekali dalam setahun.[3]

Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut khorion ditutupi dengan lapisan antililin yang melindungi telur dari terjemur sebelum larva sempat berkembang sepenuhnya.[4], Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong yang halus di satu ujungnya, yaitu mikropil [4] yang bertujuan memungkinkan masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya, namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun oval.

Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang cepat mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur. Perekat ini mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap telur. Perekat ini jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster. Perekat ini sungguh keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa dipisahkan.

Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan. Setiap spesies kupu-kupu memiliki rentang tumbuhan perumah yang sendiri, baik yang hanya satu spesies maupun berbagai spesies. Tingkat telur dilalui selama beberapa minggu untuk kebanyakan kupu-kupu, tetapi telur yang keluar tidak lama sebelum musim dingin, terutama di daerah beriklim sedang, harus melalui tingkat diapaus (istirahat) dan hanya menetas di musim semi. Ada spesies kupu-kupu yang lain yang bisa bertelur pada musim semi agar telur dapat menetas pada musim panas.

Larva kupu-kupu, yaitu ulat, memakan daun tumbuhan dan menghabiskan seluruh waktunya sebagai beluncas untuk mencari makanan. Kebanyakan beluncas adalah maun, tetapi ada beberapa spesies seperti Spalgis epius dan Liphyra brassolis yang memakan serangga.

Beberapa larva, terutama yang tergolong dalam Lycaenidae, menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan semut. Beluncas berhubungan dengan semut dengan menggunakan getaran yang dipancarkan melalui substrat di samping merembeskan sinyal kimia.[5][6] Semut sedikit banyak melindungi larva ini; sebagai balasan, larva menolong semut mengumpulkan rembesan madu.

Beluncas membesar melalui serantaian tingkat yang disebut instar. Menjelang akhir setiap instar, larva menjalani proses yang disebut apolisis, yang mana kulit ari, yaitu lapisan luar keras yang terbuat dari campuran kitin dan protein-protein khusus, dikeluarkan dari epidermis yang lembut di bawahnya, maka epidermis membentuk kulit ari yang baru di bawah. Di akhir setiap instar, larva itu bersalin kulit lamanya, maka kulit baru berkembang lalu mengeras dan menghasilkan pigmen dengan cepat.[7] Proses menyalin kulit ini bisa memakan waktu berhari-hari. Corak kepak kupu-kupu mulai berkembang pada tubuh beluncas menjelang instar yang terakhir.

Ulat kupu-kupu memiliki tiga pasang kaki tetap pada segmen toraks dan tidak lebih enam pasang prokaki yang tumbuh pada segmen abdomen. Pada prokaki ini ada gegelang kait halus yaitu krusye yang membantu beluncas menggenggam substrat.

Beberapa ulat bisa menggembungkan sebagian kepalanya supaya mirip ular sebagai langkah pertahanan. Ada juga yang dilengkapi dengan mata palsu agar lebih efisien. Beberapa beluncas memiliki struktur khusus bergelar osmeterium yang dibokongkan untuk merembeskan bahan kimia yang busuk pada tujuan pertahanan juga.

Tumbuhan perumah sering mengandung bahan beracun di dalamnya yang dapat dipisahkan oleh beluncas untuk disimpan sampai tingkat dewasa agar tidak sedap dimakan burung dan predator-predator yang sejenisnya. Ketidaksedapan ini diperlihatkan dengan warna-warna peringatan merah, jingga, hitam atau putih, dalam kebiasaan yang dikenal sebagai aposematisme. Bahan-bahan beracun dalam tumbuhan sering dikembangkan khusus untuk melindungi tumbuhan dari dimakan oleh serangga. Namun, serangga berhasil mengembangkan langkah balas atau memanfaatkan toksin-toksin ini untuk kemandirian dirinya. "Perlombaan senjata" ini telah memicu evolusi bersama sesama serangga dan tumbuhan perumahnya.[8]

Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat, padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu atau ngengat.

Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.

Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai serangga penyerbuk tanaman, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat untuk membantu jalannya penyerbukan tanaman.

Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh hama ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis hama ulat, terutama dari jenis-jenis ngengat yang menjadi hama pertanian yang serius.

Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu.

Famili Papilionidae- Si Ekor Walet

Scarce Swallowtail, Iphiclides podalirius.

Palawan Birdwing, Troides trojana.

Cairns Birdwing, Ornithoptera priamus.

Blue Mormon, Papilio polymnestor.

Crimson Rose,Pachliopta hector.

Pipevine Swallowtail,Battus philenor.

Common Mime,Chilasa clytia.

Famili Pieridae - Si Putih dan Kuning

Green-veined White, Pieris napi.

The Orange Tip, Anthocharis cardamines.

Common Jezebel, Delias eucharis.

Common Brimstone, Gonepteryx rhamni.

Famili Riodinidae - Si Metalmarks, Punches, dan Judies

Punchinello, Zemeros flegyas

Tailed Judy,Abisara neophron

Famili Nymphalidae - Si Kupu-kupu Berkaki-sikat

Rama-rama monarch, Danaus plexippus kupu-kupu danaine yang paling umum dikenal.

Common Nawab, Polyura athamas, charaxine Nymphalid dari India.

Morpho rhetenor helena morphine dari Amerika Selatan.

Sara Longwing, Heliconius sara seekor heliconine nymphalid.

Glasswing butterfly, Greta oto.

Lorquin's Admiral, Limenitis lorquini seekor limenitidine nymphalid.

Leopard Lacewing, Cethosia cyane of sub-famili Cyrestinae.

Peacock Butterfly, Inachis io.

Comma Butterfly, Polygonia c-album.

Common Buckeye, Junonia coenia.

Crimson Patch, Chlosyne janais.

Great Eggfly, Hypolimnas Bolina.

Famili Lycaenidae - Si Blues

Red Pierrot,Talicada nyseus.

Small Copper,Lycaena phlaeas.

Monkey Puzzle,Rathinda amor.

Banded Blue Pierrot,Discolampa ethion.

Polyommatus bellargus

H. van Mastrigt dan E. Rosariyanto. 2005. Buku Panduan Lapangan Kupu-kupu untuk Wilayah Mamberamo sampai Pegunungan Cyclops.

T. Whitten, R.E. Soeriaatmadja, S.A. Affiff. 1999. Ekologi Jawa dan Bali. Hlm. 258-265.

Kupu-kupu di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia yang dapat dikenali sedikitnya sebanyak 2.000 spesies pada tahun 2020 M. Namun, diperkirakan jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia mencapai 4.000–5.000 spesies.

Kupu-kupu di Indonesia terbagi menjadi 10 famili. Spesies kupu-kupu di Indonesia paling banyak termasuk dalam famili Nymphalidae. Sedangkan famili kupu-kupu dengan spesies paling sedikit adalah famili Rionidae.

Penyebaran spesies kupu-kupu terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pola penyebaran kupu-kupu di Indonesia terbagi dua, yaitu yang berasal dari benua Asia dan benua Australia.

Kondisi iklim tropis di Indonesia menjadi pendukung keberlangsungan habitat kupu-kupu. Kupu-kupu di Indonesia memiliki siklus hidup antara 5–10 pekan. Periode terbang kupu-kupu di Indonesia berbeda saat musim hujan dan musim kemarau.

Seperdua dari jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia hanya terdapat di suatu wilayah tertentu. Habitat kupu-kupu di Indonesia berpusat di taman-taman nasional, taman wisata alam, dan kawasan hutan lindung yang ada di Indonesia.

Sejak tahun 2018, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia telah menetapkan status konservasi pada 19 spesies kupu-kupu di Indonesia. Tujuannya untuk mencegah kelangkaan dan kepunahan spesies kupu-kupu di Indonesia akibat deforestasi dan perburuan kupu-kupu. Hampir semua spesies kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia berasal dari famili Papilionidae.

Informasi mengenai kupu-kupu di Indonesia dapat ditemukan di Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu. Museum ini memiliki peta penyebaran kupu-kupu di Indonesia dan koleksi spesies kupu-kupu di Indonesia.

Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga menjadi habitat yang sesuai bagi spesies kupu-kupu. Keanekaragaman hayati kupu-kupu di Indonesia sangat tinggi. Di dunia, Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki spesies kupu-kupu terbanyak.[2] Data yang pasti mengenai jumlah keseluruhan spesies kupu-kupu di Indonesia belum tersedia. Namun, spesies kupu-kupu yang ada di Indonesia tercatat tidak kurang dari 1.600 spesies.[3] Pada tahun 2020 M, jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia yang diketahui tercatat sebanyak 2.000 spesies.[4] Sementara jumlah keseluruhan spesies kupu-kupu di Indonesia diperkirakan sebanyak 2.200 jenis hingga mencapai 4.000–5.000 spesies.[5]

Sebanyak 1.600 spesies kupu-kupu yang tercatat di Indonesia berasal dari 10 famili. Famili-familinya yaitu Satyrinae, Pieridae, Nymphalidae, Libytheidae, Danainae, Amanthusiidae, Hesperiidae, Lycaenidae, Papilionidae, dan Riodinidae.[6] Di Indonesia, terdapat lima famili kupu-kupu dari subordo Rhopalocera. Masing-masing adalah famili Pieridae, Papilionidae, Nymphalidae, Lycanidae, dan Hesperiidae. Kelima famili ini dapat ditemukan di Taman Wisata Alam Suranadi.

Di Indonesia, kupu-kupu dari famili Papilionidae terdapat sekitar 120 spesies.[8] Famili kupu-kupu dengan spesies yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah famili Nymphalidae.[9] Sedangkan spesies kupu-kupu dari famili Rionidae jarang ditemukan di Indonesia. Famili ini memiliki spesies kupu-kupu dengan ciri permukaan sayap bagian bawah yang berwarna perak keemasan.[10]

Penyebaran spesies kupu-kupu terjadi di seluruh wilayah Indonesia.[11] Pola penyebaran kupu-kupu di Indonesia sangat jelas. Di Indonesia Barat, penyebaran kupu-kupu berasal dari daratan Asia. Sedangkan penyebaran kupu-kupu di Indonesia Timur dari benua Australia.[12] Seperdua dari total spesies kupu-kupu di Indonesia hanya terdapat di wilayah tertentu dan tidak ditemukan di wilayah lain.[13]

Spesies kupu-kupu yang menyebar di Sumatra sedikitnya sebanyak seribu spesies.[14] Di Sumatera Barat tercatat 325 spesies kupu-kupu. Lalu di Riau khususnya Kabupaten Rokan Hulu terdapat 250 spesies kupu-kupu.[15]

Berdasarkan hasil studi EFForTS, di Jambi terdapat 197 spesies kupu-kupu dari 106 genus, 19 subfamili, dan 5 famili. Spesies-spesies ini ditemukan di dua kawasan hutan lindung di Jambi, yaitu di Taman Nasional Bukit Duabelas dan Hutan Harapan.[16] Selain itu, tercatat 230 spesies kupu-kupu di Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi.[15]

Di Sumatera Selatan tercatat 126 spesies kupu-kupu. Habitatnya terdiri dari ekosistem dataran rendah dan dataran tinggi. Jenis kupu-kupu langka yang ditemukan di Sumatera Selatan antara lain Troides helena dan Trogonoptera brookiana. Di dataran tinggi Kota Pagar Alam ditemukan spesies langka yaitu Antrophaneura hageni. Spesies kupu-kupu pertama di Sumatera Selatan dari famili Lycanidae ditemukan di kawasan Hutan Lindung Bukit Jambul.[17]

Penyebaran utama kupu-kupu di Sumatra berada di taman-taman nasional, di antaranya Taman Nasional Way Kambas dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Di Taman Nasional Way Kambas tercatat sebanyak 77 spesies kupu-kupu. Sedangkan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan tercatat sebanyak 185 spesies kupu-kupu.[14] Spesies kupu-kupu di Sumatra juga menyebar di Taman Kupu-kupu Gita Persada dan Gunung Betung di Lampung. Di kedua lokasi ini tercatat sebanyak 107 spesies kupu-kupu.[14]

Di Jawa dan Bali dilaporkan penemuan sebanyak 600 spesies kupu-kupu. Dari jumlah tersebut, hampir 40% dinyatakan merupakan kupu-kupu endemik.[18] Kawasan Taman Wisata Alam Pananjung di Kabupaten Pangandaran tercatat 32 spesies kupu-kupu. Sebanyak 52 spesies kupu-kupu ditemukan di Pulau Nusakambangan. Kemudian di Gunung Slamet ditemukan 71 spesies kupu-kupu.[19]

Spesies kupu-kupu banyak ditemukan di Daerah Aliran Sungai Mendalam di Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum. Habitat kupu-kupu berpusat di Sungai Pari dan Sungai Mentibat. Spesies kupu-kupu yang ditemukan di sungai-sungai ini berjumlah 22 spesies dari 4 famili. Dari famili Lycaenidae hanya ada 1 spesies. Dari famili Nymphalidae ada 8 spesies. Dari famili Papilionidae ada 7 spesies dan dari famili Pieridae ada 6 spesies.[20]

Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di sekitarnya diperkirakan memiliki sebanyak 557 spesies kupu-kupu. Jumlah spesies kupu-kupu yang ditemukan khusus di pulau Sulawesi sebanyak 550 spesies.[21] Sekitar 353 spesies ditemukan di wilayah Sulawesi Selatan. Spesies-spesies endemik dari kupu-kupu di Sulawesi Selatan berkumpul di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung.

Di Pulau Bacan, ditemukan beragam spesies kupu-kupu dari famili Papilionidae. Kupu-kupu membentuk habitat di berbagai ketinggian daratan di Cagar Alam Gunung Sibela. Habitat kupu-kupu ditemukan pada ketinggian 20 mdpl, 200 mdpl, 400 mdpl, dan 800 mdpl.[24]

Kupu-kupu di Indonesia memiliki siklus hidup selama 5–10 pekan.[25] Ini karena daerah Indonesia termasuk daerah tropis. Periode terbang kupu-kupu di Indonesia memiliki perbedaan pada musim hujan dan musim kemarau.

Kupu-kupu merupakan satu-satunya jenis Artropoda yang memiliki status konservasi di Indonesia. Keanekaragaman hayati dari kupu-kupu di Indonesia memiliki ancaman kelangkaan dan kepunahan akibat deforestasi dan perburuan. Selain itu, ancaman kepunahan kupu-kupu di Indonesia juga karena pengalihan fungsi lahan menjadi lahan pertanian.[29] Karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia telah menetapkan 19 spesies kupu-kupu yang dilindungi oleh perundang-undangan di Indonesia. Ketetapan ini diterbitkan melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Tujuan perlindungan ini untuk mencegah kelangkaan dan kepunahan spesies kupu-kupu di Indonesia yang memiliki inang spesifik.

Hampir semua spesies kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia oleh peraturan ini berasal dari famili Papilionidae. Spesies kupu-kupu dari famili Papilionidae merupakan target utama perburuan kupu-kupu karena memiliki morfologi yang indah. Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, spesies kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia beserta nama famili dan lokasi penyebarannya adalah sebagai berikut:

Jumlah spesies kupu-kupu yang dilindungi di Indonesia bertambah menjadi 26 spesies hingga tahun 2020. Beberapa di antara spesies tersebut masuk dalam daftar merah IUCN. Perdagangan kupu-kupu dari spesies yang dilindungi di Indonesia juga diatur dalam CITES.[4]

Peta penyebaran kupu-kupu di Indonesia dapat ditemukan di Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu. Museum ini berada di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Peta penyebaran di museum ini menampilkan penyebaran kupu-kupu mulai dari Sumatra hingga ke Papua. Selain itu, Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu juga memiliki koleksi spesies kupu-kupu sebanyak 250 spesies.[31]

pilih jenis kesalahan yang Anda temukan

Pikbest License (Brief Edition)

Pikbest authorizes the User in a non-transferable, non-exclusive manner and on a worldwide basis for the duration of the relevant rights; to download, use and modify the Pikbest Content, as expressly permitted by the applicable license and subject to this document.The Pikbest Authorization differs upon different situations.

While privileges are different upon different user types, there are some restrictions which are applicable to all Pikbest users. →You cannot resell, redistribute, access, share or transfer Pikbest Content.→You cannot use the content in the Pikbest Content in printed or electronic items aimed to be resold.→You cannot use the content in the Pikbest Content (totally or partially) in any trademark, logo or part of the same. You can’tclaim trademark or service mark rights over an Item within the End Product created using that Item.→You can only use an Item for lawful purposes.→You cannot imply that the content is created or claimed to be the copyright of the artwork by you or someone other than the copyright holder of the Pikbest content.→You cannot use “For Reference Only” content in any manner that entails advertising, marketing or commercialization of any product or service.For Full Edition of Pikbest License Agreement, please click here to the Pikbest License page. Any further questions regarding the Pikbest License, please feel free to send an email to [email protected].

Do you want to avoid attribution?