Profil Gibran Rakabuming Raka
Dari laman resmi Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka merupakan putra daerah kelahiran asli Surakarta. Ia lahir pada tanggal 1 Oktober 1987. Tahun ini ia baru saja menginjak usia 36 tahun.
Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi. Gibran memiliki saudara dua saudara kandung, yakni Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.
Wali Kota Solo ini telah menikah dengan Selvi Ananda dan dikaruniai dua anak, yakni Jan Ethes Srinarendra (laki-laki) dan La Lembah Manah (perempuan).
Sejak kecil Gibran Rakabuming Raka menetap di Solo. Tetapi, saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dirinya pindah ke Singapura dan kemudian melanjutkan sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Orchid Park Secondary School, Singapura.
Pada tahun 2007, Gibran Rakabuming Raka lulus dari Management Development Institute of Singapore. Kemudian, ia melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia hingga lulus pada tahun 2010.
Cara Mengatasi Konflik
Setelah mengetahui alasan larangan anak pertama menikah dengan anak pertama dari risiko tantangannya, berikutnya akan dijelaskan cara mengatasi konflik.
Meski memiliki banyak kesamaan sifat yang berisiko menjadi hambatan satu sama lain, bukan berarti pasangan anak pertama tidak bisa sukses dalam pernikahan. Semua tergantung pada setiap individu dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. Berikut cara mengatasi konflik pernikahan untuk pasangan anak pertama, bisa dipraktikkan: 1. Komunikasi yang baik: Komunikasi adalah kunci utama dalam setiap hubungan. Cobalah untuk terbuka dan jujur satu sama lain tentang perasaan, harapan, dan kekhawatiran Anda. Dengarkan pasangan dengan penuh perhatian, dan berbicaralah secara konstruktif tanpa saling menyalahkan.
2. Kesadaran peran dan tanggung jawab: Sadari bahwa mungkin ada kecenderungan untuk saling bersaing, karena keduanya adalah anak pertama. Cobalah untuk memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dan usahakan untuk membagi tugas-tugas rumah tangga, keputusan, dan tanggung jawab dengan seimbang. 3. Terima perbedaan: Meskipun memiliki kesamaan sifat sebagai anak pertama, Anda dan pasangan masih memiliki perbedaan karakter. Terimalah perbedaan ini dan selalu belajar untuk saling menghargai. 4. Kompromi: Belajar untuk kompromi. Pernikahan adalah menggabungkan dua kehidupan dari dua orang dengan pandangan yang berbeda. Keduanya harus bersedia untuk saling berkompromi dalam menyelesaikan masalah.
5. Meluangkan waktu bersama: Cobalah untuk menghabiskan waktu yang berkualitas bersama. Aktivitas bersama, seperti rekreasi atau perjalanan, dapat membantu memperkuat ikatan dan mengurangi ketegangan. 6. Konseling pernikahan: Jika ketegangan dalam hubungan pernikahan sulit diatasi sendiri, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor pernikahan atau terapis. Mereka dapat membantu Anda dan pasangan dalam memecahkan masalah dan memberikan alat-alat yang berguna untuk memperbaiki hubungan.
7. Kepercayaan diri: Belajarlah untuk percaya pada diri sendiri dan pasangan. Kecenderungan untuk selalu ingin menjadi contoh baik sering kali menyebabkan stres dan kecemasan dalam hubungan. Menanamkan kepercayaan satu sama lain dapat mengurangi ketegangan ini. 8. Kesepakatan dan batasan: Buatlah kesepakatan dan batasan dalam hubungan. Ini bisa berupa aturan-aturan yang jelas tentang bagaimana menghadapi situasi-situasi tertentu, sehingga keduanya merasa lebih nyaman dan terorganisir dalam mengelola ketegangan.
Suara.com - Sebuah rekaman video YouTube dengan klaim yang menyebutkan bahwa putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam penggeledahan tersebut, petugas KPK menemukan uang ratusan triliun di kediamanan Gibran.
Informasi rumah Walikota Solo digeledah KPK diunggah lewat akun YouTube POPULER NEWS.
Thumbnail pada video dengan durasi 8.25 detik itu memperlihatkan gambar Gibran Rakabuming berada di sebuah ruangan. Di tempat tersebut tampak sejumlah laki-laki mengenakan rompi bertulis KPK. Tak hanya itu, petugas kepolisian juga berada di perkerumunan.
Baca Juga: Kasus Suap Sahat Tua, KPK Amankan Dokumen Penyusunan Anggaran saat Geledah Ruangan Gubernur dan Wagub Jatim
"Gibran Sudah Kelewat Batas, Ratusan Triliun ditemukan Tim KPK di Kediaman Gibran," tulis narasi pada thumbnail video. Sedangkan judul video yakni ' Terancam Dimiskinkan, KPK Sita Seluruh Aset Korupsi Milik Gibran'.
Apakah klaim pada video YouTube POPULER NEWS benar?
Berdasarkan penelusuran tim pencari fakta pada Kamis, (22/12/2022), adalah hoaks atau tidak benar.
Pada video yang diposting, tidak memperlihatkan momen kediaman Gibran Rakabuming digeledah tim KPK. Klip video awal justru mempertontonkan potongan wawancara Gibran soal isu Jokowi tiga periode. Gibran mengatakan bahwa dirinya akan turun ke jalan kalau ada demo tolak presiden tiga periode.
Baca Juga: Spesial di Hari Ibu, Iriana Jokowi: Terus Dijaga Semangatnya, Ya
Selanjutnya, terlihat juga potongan video yang memperlihatkan pengamat politik Rocky Gerung ketika ikut merespon isu Jokowi 3 periode.
Sampai akhir video, tidak ada peristiwa di mana KPK menggeledah kediaman putra sulung Jokowi apalagi sampai menemukan uang ratusan triliun.
Faktanya, unggahan tersebut hanya berisi potongan-potongan video yang digabung menjadi satu.
Thumbnail video juga bukan gambar sungguhan. Gambar wajah Gibran pada thumbnail merupakan editan.
Klaim Gibran Rakabuming digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah hoax. Akun YouTube POPULER NEWS berulang kali mengunggah video yang keliru. Pasalnya, gambar thumbnail dengan isi video tidak sesuai.
Sonora.ID - Meski sudah hidup di jaman serba modern, namun beberapa orang masih mempercayai beberapa mitos primbon jawa.
Salah satu mitos yang masih dipercayai yaitu mengenai pernikahan. Dimana anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga.
Menurut masyarakat Jawa, apabila mitos ini dilanggar maka pernikahan pun tidak akan langgeng.
Meski begitu, tidak lantas harus kita percayai, anggap saja hal ini sebagai tambahan pengetahuan saja.
Karena semua yang terjadi sebenarnya karena kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, bukan karena hal lain.
Merangkum dari beberapa sumber, berikut larangan anak pertama menikah dengan anak ketiga menurut primbon Jawa:
Baca Juga: Ternyata Mitos, Berikut Fengshui Rumah yang Sebaiknya Tidak Dipercaya
Apabila anak pertama menikah dengan anak ketiga, dipercaya keluarga akan mengalami kesulitan dalam mencari rezeki.
Bahkan, beberapa usaha yang dibangun juga akan mengalami kesulitan hingga kegagalan.
Jika keluarga ini mencari pekerjaan nantinya akan sulit didapat. Hal ini lantaran pernikahan anak pertama dan ketiga dipercaya tidak menemui kebahagiaan.
Baca Juga: Tak Hanya Kucing Hitam, 5 Hewan Ini Dipercayai Pertanda Nasib Buruk Hingga Kematian
15 Desember 2024 22:35 WIB
15 Desember 2024 22:33 WIB
15 Desember 2024 21:23 WIB
15 Desember 2024 21:00 WIB
Gibran Rakabuming Raka
Gibran Rakabuming Raka lahir di Solo, 1 Oktober 1987. Ia merupakan anak pertama dari Joko Widodo dan Iriana. Saat ini, Gibran menjabat sebagai Wali Kota Solo periode 2021-2026. Suami dari Selvi Ananda Putri ini menyelesaikan SMA di Orchid Park Secondary School, Singapura. Pada 2007, ia lulus dari Management Development Institute of Singapore.
Gibran Rakabuming di sebuah acara dengan Ganjar Pranowo. Foto/SINDOnews
Selanjutnya, Gibran melanjutkan di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia dan lulus pada 2010. Saat menikah dengan Selvi, Gibran serta Selvi memilih tidak mencantumkan gelar pendidikan pada undangan pernikahan mereka.
Kahiyang Ayu lahir di Solo, 20 April 1991. Perempuan yang akrab disapa Ayang ini adalah anak kedua dan putri satu-satunya pasangan Joko Widodo-Iriana.
Kahiyang Ayu. Foto/IG @ayanggkahiyang.
Kahiyang menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Pertanian Program Studi Teknologi Pangan dan meraih gelar S.TP (Sarjana Teknologi Pangan).
Selanjutnya, istri Wali Kota Medan Bobby Nasution tersebut melanjutkan studi ke jenjang S2 di kampus yang sama, tepatnya di jurusan Manajemen dan Bisnis. Kahiyang lulus dengan predikat cum laude dan meraih gelar M.M (Magister Manajemen).
Kaesang Pangarep lahir di Solo, 25 Desember 1994. Kaesang merupakan anak bungsu Joko Widodo dan Iriana. Seperti kakak lelakinya, Kaesang menempuh pendidikan di luar negeri. Ia sekolah di sebuah SMA di Singapura, yaitu Anglo Chinese School International dengan program studi International Baccalaureate.
Kaesang Pangarep. Foto/IG @kaesangp.
Masih di Singapura, Kaesang meneruskan kuliahnya di Singapore University of Social Science. Di kampus tersebut, ia mendalami peminatan komunikasi di jurusan marketing.
Sewaktu menikah dengan Erina Gudono pada 10 Desember 2022, gelar pendidikan Kaesang dan Erina tidak dicantumkan di undangan pernikahan.
Itulah tadi gelar pendidikan tiga anak Presiden Jokowi. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
AyoBacaNews.com, CEK FAKTA - Dua anak lelaki Joko Widodo alias Jokowi, Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming Raka, disebut-sebut divonis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat.
Rumor keduanya akan ditetapkan KPK sebagai tersangka ini jadi ulasan di platform YouTube setelah diunggah dalam bentuk konten berita dengan durasi 8 menit 24 detik.
Terlihat jelas dalam thumbnail video, Kaesang dan Gibran tampak dipertontonkan di hadapan awak media.
Ada latar yang menggambarkan kantor KPK di belakang keduanya. Terlihat Kaesang dan Gibran di belakang tempat petinggi KPK. Mereka disebut menggunakan masker penutup wajah.
Terdapat keterangan berupa narasi Gibran dan Kaesang 'resmi bersalah' dan 'akhirnya 2 putra Jokowi divonis penjara'.
Pada kolom keterangan video, si pengunggah menulis caption Kaesang - Gibran segera divonis oleh Lembaga antirasuah.
"Berita terkini, KPK resmi vonis 2 orang ini, kabar akurat," ujarnya. Lantas benarkan kabar yang menyebut Gibran dan Kaesang akan dipenjara usai ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK? Cek Fakta Wapres terpilih periode 2024-2029, Gibran Rakabuming Raka.
Namun faktanya, video tersebut telah disunting. Kepentingannya diduga untuk mendukung penyebar berita dengan menarasikan putra Jokowi akan divonis oleh lembaga antirasuah.
Kemudian pada thumbnail video ada momen eks Ketua KPK, Firli Bahuri saat mengumumkan hasil penilaian dalam rangka pengalihan status kepegawaian di Gedung KPK, Jakarta Rabu, 5 Mei 2021.
Setelah dilihat ternyata narasi yang dibacakan dalam video adalah artikel lain mengulas kritikan Komika Pandji Pragiwaksono pada salah satu anak Presiden Jokowi yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep.
Dalam video juga tidak ada narasi Kaesang dan Gibran ditetapkan sebagai tersangka KPK.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat dipastikan kabar yang menyebut Gibran dan Kaesang akan divonis oleh KPK adalah hoaks atau kabar bohong. (*)
Wali Kota Surakarta atau Solo
Gibran menjabat sebagai Wali Kota Surakarta periode 2021-2026 sejak dilantik tanggal 26 Februari 2021. Saat dilantik, Gibran Rakabuming Raka berusia 33 tahun. Ia pun menjadi wali kota termuda dalam sejarah Kota Surakarta.
Gibran masuk ke dunia politik atas latar belakang perjuangan wong cilik serta keinginannya untuk memajukan berbagai bidang kehidupan masyarakat. Saat bertarung di pemilihan Wali Kota Solo, Gibran menggandeng Teguh Prakosa, seorang kader senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surakarta, sebagai wakilnya..
Berbagai program pembangunan telah dicanangkan dan komitmennya sangat tinggi untuk menjawab kebutuhan dan menyejahterakan warga Kota Solo. Hal ini tentunya akan membuka jalan bagi masa depan Kota Solo yang lebih cerah.
Biodata Singkat Gibran Rakabuming Raka
Nah, itulah profil singkat Gibran Rakabuming Raka, Cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada pilpres 2024 mendatang. Semoga bermanfaat ya, detikers!
Gelar pendidikan 3 anak Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep. Foto/IG @ayanggkahiyang.
(Jokowi) dan Ibu Negara Iriana dianugerahi tiga orang anak. Ketiga anak mereka, yaitu Gibran, Kahiyang, dan
memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
Bahkan Gibran dan Kaesang merupakan lulusan dari kampus luar negeri. Berikut deretan gelar pendidikan tiga anak Presiden Jokowi.
Larangan Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Pahami Sifat dan Alasannya
adalah salah satu keinginan yang hampir setiap orang idamkan. Di mana seseorang memilih teman hidup untuk menjalani sisa kehidupan bersama. Bukan hanya pasangan hidup, seseorang yang memutuskan menikah juga berarti membangun pondasi keluarga dan komitmen bersama.
Dengan begitu, dianjurkan bagi setiap orang untuk berhati-hati dan lebih teliti dalam memilih pasangan hidup. Dalam hal ini, Anda bisa mempertimbangkan berbagai hal, seperti agama, latar belakang budaya, kesejahteraan mental, hingga kepribadian calon pasangan.
Selain itu, Anda juga bisa memperhatikan berbagai anggapan tentang larangan
berdasarkan urutan anak dalam keluarga. Salah satunya,
. Anggapan ini memang tidak sepenuhnya benar, namun bisa menjadi pertimbangan.
memiliki beberapa alasan yang perlu kembali dipikirkan. Salah satunya adalah alasan kecenderungan sifat yang sama yang dikhawatirkan dapat menjadi hambatan bagi dua orang untuk bersatu.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum penjelasan
Larangan Anak Pertama Menikah dengan Anak Pertama, Pahami Sifat dan Alasannya
Pasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.
Pasangan anak pertama cenderung memiliki kesamaan sifat.
Nama Gibran Rakabuming Raka kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini terkait digandengnya anak Presiden Jokowi tersebut sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Prabowo Subianto pada pilpres 2024 nanti.
Rencananya, capres-cawapres dari Koalisi Indonesia Maju ini akan melakukan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 25 Oktober 2023 mendatang. Tanggal tersebut juga merupakan batas akhir pendaftaran bakal capres-cawapres untuk mendaftarkan diri.
Berikut ini profil Gibran Rakabuming Raka, cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto pada pilpres 2024 mendatang. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantangan Penikahan Sesama Anak Pertama
Larangan anak pertama menikah dengan anak pertama berikutnya dijelaskan melalui tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam pernikahan.
Karena memiliki latar belakang sifat yang cenderung sama, maka sangat mungkin beberapa masalah muncul dari kondisi ini. Berikut beberapa tantangan pernikahan yang mungkin terjadi antara pasangan anak pertama: • Ketidaksetujuan dalam pengambilan keputusan: Pasangan anak pertama mungkin sama-sama memiliki sifat pemimpin dan keinginan untuk mengambil kendal . Ini dapat menyebabkan ketegangan dalam pengambilan keputusan, terutama ketika keduanya memiliki pandangan yang berbeda.
• Persaingan: Kecenderungan untuk mencapai kesuksesan dan tampil sebagai contoh yang baik bisa menciptakan persaingan yang tidak sehat di antara pasangan anak pertama. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu "menunjukkan" keunggulan satu sama lain. • Sifat keras: Pasangan mungkin cenderung keras pada diri sendiri, perfeksionis, dan cemas tentang ekspektasi, sehingga mereka mungkin mengalami kesulitan untuk bersantai dan menikmati momen tanpa sebuah tekanan. • Kesulitan berbagi peran dan tanggung jawab: Karena keduanya mungkin terbiasa mengemban banyak tanggung jawab, ada risiko bahwa mereka akan memiliki kesulitan untuk membagi peran dan tanggung jawab di rumah, yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan.
• Tidak mengerti kebutuhan emosional pasangan: Kedua pasangan mungkin terlalu fokus pada diri sendiri dan kebutuhan mereka, sehingga mungkin kurang memahami kebutuhan emosional pasangan. • Tantangan dalam mengekspresikan emosi: Pasangan anak pertama mungkin merasa sulit untuk mengungkapkan emosi dan perasaan mereka dengan jelas, karena mereka cenderung lebih tertutup dalam hal tersebut.
Kecenderungan Sifat Anak Pertama
Untuk menjelaskan larangan anak pertama menikah dengan anak pertama, perlu dipahami melalui kecenderungan sifat terlebih dahulu.
Kenapa anak pertama menikah dengan anak pertama dianggap sulit harmonis? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah. Ini dikaitkan latar belakang kecenderungan sifat anak pertama.
Kenapa anak pertama sering dibilang gak cocok nikah sama anak pertama? Meskipun tidak selamanya benar, alasan kenapa anak pertama tidak boleh menikah dengan anak pertama berikut perlu Anda ketahui sebagai bahan pengetahuan untuk memahami diri dan pasangan, terutama bagi Anda yang lahir sebagai anak pertama.
Kapan anak pertama menikah dengan anak pertama? Namun, pernikahan antara anak pertama dan anak pertama juga membawa tantangan tersendiri. Kedua pasangan ini perlu bekerja keras untuk menjaga hubungan mereka, karena mereka rentan mengalami berbagai macam konflik yang terjadi.
Apa yang diyakini akan terjadi jika anak pertama menikah dengan anak pertama? Konon, jika hal ini terjadi akan menyebabkan kondisi rumah tangga yang tidak harmonis dan banyak menghadapi masalah.
Apa sifat anak pertama? Fakta anak pertama menikah dengan anak pertama yaitu memiliki kesamaan sifat independen dan berani. Kedua individu ini cenderung memiliki karakteristik yang kuat, mereka tidak takut untuk mengambil keputusan sendiri dan bertindak secara mandiri. Mereka memiliki dorongan yang tinggi untuk mencapai apa yang mereka inginkan, dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
Apa saja karakteristik anak pertama? Berikut beberapa karakteristik anak pertama, antara lain:1. Sosok yang MandiriAnak pertama dianggap sebagai sosok yang mandiri. Sebab, mereka seringkali harus memikul tanggung jawab yang lebih besar dalam keluarga. Sebagai anak pertama, mereka acap menjadi pionir dalam banyak hal dan harus mengambil inisiatif untuk melakukan hal-hal baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya.
Pernikahan yang terjadi di antara sesama anak pertama, tentu terdapat beberapa kecenderungan sifat yang sama. Beberapa sifat ini seperti: • Pemimpin alami: Anak pertama cenderung memiliki sifat pemimpin. Mereka sering mengambil peran sebagai pengambil keputusan di antara saudara-saudara dan menjadi sosok yang patut dicontoh. • Bertanggung jawab: Anak pertama sering kali diberikan lebih banyak tanggung jawab oleh orang tua, sehingga mereka berkembang menjadi individu yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. • Perfeksionis: Mereka cenderung memiliki kecenderungan untuk mengejar kesempurnaan dalam segala hal yang dilakukan. Mereka ingin memenuhi harapan orang tua dan merasa perlu untuk tampil sebagai contoh yang baik.
• Otoriter: Anak pertama mungkin memiliki kecenderungan untuk menjadi otoriter atau memiliki sifat "kakak yang tahu segalanya" terhadap saudara-saudara mereka. • Stres dengan ekspektasi tinggi: Mereka sering merasakan tekanan ekstra karena harapan yang lebih tinggi dari orang tua, yang dapat menyebabkan stres atau perasaan cemas. • Penyayang dan pelindung: Anak pertama sering merasa perlu melindungi dan merawat saudara-saudara mereka, dan mereka memiliki hubungan yang kuat dengan saudara-saudara mereka.
• Rendah hati: Beberapa anak pertama mungkin menjadi rendah hati karena tekanan untuk tampil sebagai panutan yang baik, meskipun ada juga yang menjadi ambisius dan bersemangat untuk mencapai kesuksesan. • Orang yang terorganisir: Mereka cenderung menjadi individu yang terorganisir, baik dalam hal waktu maupun tugas-tugas sehari-hari. • Cemas tentang ekspektasi: Mereka mungkin selalu merasa perlu untuk memenuhi ekspektasi orang tua dan mungkin cemas jika mereka tidak dapat mencapai kesuksesan yang diharapkan.